Rabu, 18 Juni 2014

Kue Putu, Si Kue Hijau Kecil

Pekerjaan saya sudah selesai, dan saya bisa pulang cepat dari kantor. Masih pukul lima sore, dan langit tampak mendung. Saya putuskan untuk tidak langsung pulang ke rumah. Tapi, mampir dulu ke rumah teman saya. Rumah yang didesain menjadi ruko.
Ketika hampir sampai, hujan rintik pun turun dengan manisnya. Dan, saat sampai di rumahnya, ternyata ada penjual kue putu sedang parkir di depan toko miliknya. Mas penjual kue putu sedang sibuk melayani pembelinya. Salah satunya, anak teman saya.

Mungkin, teman-teman di luar Poso memanggil semua Bapak yang jualan dengan sebutan Bang. Tapi, kalo kami di Poso, semua Bapak yang jualan, kami memanggilnya dengan sebutan "Mas".


Senin, 16 Juni 2014

Sebongkah Kesepian

Malam ini malam Minggu. Mata Tio sedang terpejam. Tidak, ia tidak sedang tidur. Suara temannya yang sedang asik bercerita tentang pertandingan antara Spanyol dengan Belanda di Piala Dunia bisa Tio dengar dengan jelas. Setiap kata dari temannya dapat Tio cerna dengan sempurna. Ia bukannya sedang malas mendengarkan temannya, tapi ia hanya sedang mengekspresikan dirinya yang sedang menyeruput pelan White Coffee di gelas berwarna coklat yang terdapat sisa patahan gagangnya.

Saat matahari akan menyelesaikan tugasnya, sampai si bulat putih muncul dan bersemangat bersinar dengan cahayanya, seakan mencoba melawan hitamnya langit malam, Tio berada di kos temannya. Tidak akan ada BBM dari seseorang yang akan memintanya menjemput lalu kemudian mengantarkannya ke suatu tempat, atau telepon dari seseorang yang akan mengajaknya menukar malam ini dengan beberapa liter bensin yang habis menguap di setiap jalan yang mereka lewati. Iya, tidak akan ada. Mungkin, ini keuntungan dari kesendirian. Tapi, bisa jadi hal yang dirindukan saat hari-hari terasa seperti memiliki satu warna saja.

Sumber Gambar

Kamis, 12 Juni 2014

The Liebster Award

Waktu itu saya sedang di kantor, sedang di ruangan saya menyelesaikan semua kerjaan saya sebagai Part Administration Staff. Setelah semua pekerjaan itu selesai, dan jaringan internet di kantor sedang tidak mengalami gangguan, saya mencoba mengecek adityaditio.com, blog saya, siapa tahu ada komentar. Maklum saja, saya tidak menggunakan notif yang bisa langsung memberitahukan jika ada komentar di blog saya melalui hape. Jadi, untuk bisa tahu ada komentar atau tidak, saya mesti mengecek langsung ke blog saya. Dan, benar saja, ada satu komentar di postingan terakhir saya. Sebuah komentar dari Fadillah Nur A, teman satu komunitas blogger, Kancut Keblenger (KK). Saya biasa memanggilnya Nur.hehe

Di komentarnya, Nur memberitahukan jika ia memberikan award kepada saya, The Liebster Award. Saya langsung tersenyum. Saya yakin siapa pun, minimal akan tersenyum ketika mendapatkan sesuatu yang ia tidak pernah duga sebelumnya. Selama sesuatu itu adalah hal yang menyenangkan. Apalagi ada titel "Award", yang berarti itu adalah sebuah penghargaan. Dan, karena titel Award ini jugalah saya jadi penasaran, ingin tahu apa sih Liebster Award itu? Award seperti apakah Liebster ini? Apa ada hubungannya sama Lobster?

Sumber Gambar

Minggu, 08 Juni 2014

Launching Lagu

Malam ini malam minggu. Cuacanya cerah walaupun hujan lebat sempat menyapa tadi sore. Tio masih berbaring di depan komputer dengan mata yang terpejam. Ia tidak tidur. Dia hanya sedang sibuk dengan pikirannya sendiri. Entah apa yang dipikirkannya. Bukan tentang seseorang, bukan tentang dirinya, atau bahkan bukan tentang pekerjaan kantor yang belum ia selesaikan. Ia sendiri pun bingung dengan hal yang membuatnya bisa terlihat seperti orang sedang tidur sejak dari matahari mendekati waktu istirahatnya.

Keempat anak kucing miliknya sedang berkejar-kejaran. Kadang, sampai ada yang melewati dirinya. Menginjak perut Tio, seolah ia adalah barang tak bernyawa yang sedang tergeletak di atas karpet bemotif kembang berwarna merah hitam. Setelah menarik napas kemudian menghembuskannya pelan, ia pun mengambil posisi duduk. Dan, seperti di malam minggu-malam minggu sebelumnya, ia sepertinya akan kembali "berkencan" dengan komputernya.

Sabtu, 17 Mei 2014

Hujan - [CMM 17 MEI 2014]

Malam ini malam Minggu. Tio baru saja tiba di rumah setelah keliling kota dengan seorang temannya bersama BeHa, nama yang diberikan Tio untuk motor Beat hitam miliknya. Empat puluh lima menit sebelum ia menyegarkan kepalanya yang beberapa hari ini terasa penuh sesak dengan berkeliling kota, ia datang ke kos temannya itu, menyanyi lepas seakan mencoba melepaskan beberapa hal yang menyesaki kepalanya. Memberikan sedikit ruang di kepalanya, agar bisa sedikit bernapas lega. Entah sudah berapa buah lagu yang dinyanyikannya dengan suara melengking yang pas-pasan.

Jam dinding di ruang tamu menunjukkan pukul 10.30 malam. Hujan yang menyapa kota sejak matahari terbenam sudah mulai reda sekarang. Udat, teman Tio yang datang ke rumah Tio hampir bersamaan dengan turunnya hujan juga masih ada di rumah Tio. Ia masih asik main game bola bersama adik Tio. Masih sama seperti ketika Tio meninggalkan rumah tadi. Rumah Tio memiliki dua lantai. Dan, kamar Tio berada di lantai dua. Sebelum melangkahkan kaki ke kamarnya, Tio sempat melihat ibunya yang sedang tertidur lelap di depan TV yang masih menyala.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...