Selasa, 19 November 2024

Nek, Apa Kabar

Apa kabar, Nek?

Nenek di sana bagaimana? Sudah tidak kesepian pasti kan? Kan sudah banyak temannya di sana.

Maaf Nek, cucumu ini bodoh sekali waktu kecil. Pas dewasa baru bisa tahu betapa sepinya waktu kita semua pergi mengungsi tapi nenek tetap di rumah saja sendirian. Pasti sepi sekali waktu itu ya Nek. Apalagi lorong di rumah, orang-orangnya pergi juga waktu itu.

Maaf Nek, cucumu ini bodoh sekali waktu kecil. Waktu itu, waktu kita masih di Makassar, mengungsi dan menumpang di rumahnya Oma, nenek jualan nasi kuning nenek dan sudah mulai dikenal. Tapi cucumu ini di pikirannya hanya ingin main terus saja. Akhirnya, nenek menuruti mau cucumu ini lalu pindah ke lingkungan yang banyak anak-anak seumuranku. Iya, sih saya senang karena banyak teman bermain. Tapi, di sana jualan nasi kuning nenek tidak seperti tempat sebelumnya. Lebih banyak sering tidak lakunya. Saat dewasa baru sadar kalau itu bisa saja jadi momen nenek punya warung sendiri.

Maaf Nek, cucumu ini bodoh sekali waktu kecil. Aku selalu menganggap nenek itu kuat. Durian banyak pun nenek makan tidak masalah. Tapi, justru itu jadi awal momen nenek tidak seperti nenek biasanya. Nenek hilang kesadaran dan pelan-pelan penyakit itu mulai muncul, pelan-pelan mulai merebutmu dari kita.

Maaf Nek, cucumu ini terlalu egois waktu kecil. Hanya pikirkan diri sendiri, mengganggapmu beban. Lebih banyak bercerita denganmu. Seperti yang biasa nenek lakukan waktu aku kecil dulu.

Maaf Nek, cucumu ini terlambat bisa punya uang sendiri. Jadi tidak bisa bikin nenek dapat perawatan yang maksimal.

Maaf, Nek.

Aku rindu Nek dikasi jergen merah kecil itu yang tutup merahnya sering terlepas karena sudah longgar. Jergen yang sering aku bawa kalau disuruh beli minyak tanah.

Aku rindu Nek dikasi list belanjaan dari nenek. Saya jalan kaki ke pasar, sambil ingat ingat pesanmu, kembaliannya nanti diambil saja. Terus, kembaliannya kupake beli buku arti mimpi, kupikir itu buku arti mimpi yang mengartikan makna mimpi, tapi ternyata itu mimpi untuk liat arti yang dipakai pasang shio.

Aku rindu, Nek. Aku rindu es kue buatanmu. Aku rindu supermi yang dikasi jeruk nipis buatanmu. Menu andalan yang sering kau buatkan kalau cucumu ini sedang demam.

Nek, bahkan saat kau masih ada, kau sudah berjanji akan sering awasi aku kalau nanti sudah tidak di dunia ini.

Nek, sekarang aku sudah punya Nahla. Dia cantik, Nek. kalau nenek masih ada, pasti nenek so gigit lagi anakku itu. Nek, di rumah so rame, anaknya Rati so ada 3 Nek.

Nek, apa kabar di sana?

Rabu, 14 April 2021

2 Ramadan 1442 Hijriah

Cepat juga adaptasinya, kepala aman hari ini. Tapi, tetap saja hari ini belum bisa ke Pasar Ramadan. Wajib ya ke sana? Jawabannya ya wajib tidak wajib. Wajib karena adanya hanya di bulan Ramadan. Jadi, rugi saja kalau tidak ke sana walau hanya sekali. Tidak wajib, karena kalaupun tidak pergi tidak akan mengakibatkan apa-apa juga..hehe.

Saya kurang nyaman berada di keramaian. Tapi, sepertinya Pasar Ramadan bisa jadi pengecualian. Paling sering kalau datang bukan karena mau beli sesuatu. Paling kalau bukan datang karena ada janji sama teman mau buka puasa bersama, yaa datangnya hanya karena ingin sekadar habiskan waktu saja. Keliling-keliling sambil menunggu waktu berbuka tiba.

Sampai hari kedua, malamnya masih hujan. Jadi ingat, katanya doa pas hujan itu mustajab. Hujan di hari biasa saja sudah mustajab, apalagi hujan di hari di bulan Ramadan seperti ini ya.

Tulisan hari kedua ini singkat. Tapi, perjuangan untuk tidak tunduk sama magernya itu yang tidak singkat. Dengan kondisi abis hujan yang bikin suasananya dingin-dingin asik, tingkat kemageran pun meningkat. Makanya, butuh waktu yang cukup lama baru saya berhasil 'melawan'.

Selasa, 13 April 2021

1 Ramadan 1442 Hijriah

Tivi di depan saya sedang memutar Crayon Shincan The Movie. Karena sedang tidak ada acara yang bagus menurut saya di channel lokal HD yang ada di Indi*home, saya iseng coba buka aplikasi lainnya yang selama ini tidak pernah saya sentuh. Saya penasaran dengan aplikasi Catchplay. Setelah coba buka, astaga saya baru tahu ternyata paket internet saya sudah sekalian dengan paket bisa nonton gratis di aplikasi ini. Dan, Sinchan The Movie ini terputar ya dari aplikasi ini sambil saya mengetik postingan ini.

Niat ingin menulis setiap hari selama Ramadan ini sudah lama ada. Tapi, baru kali ini benar-benar melakukannya. Selama ini selalu saja kalah sama alasan yang bisa dibilang sengaja saya ada-adakan..hehe. Kebiasan menunda, sukanya nanti dulu, dan ah nanti besok saja sekalian. Yaa, itu semua alasan yang bikin niat ini hanya jadi sebatas niat.

Sebelumnya mau bilang Alhamdulillah karena masih ketemu bulan Ramadan. Masih ada kesempatan untuk perbaiki segala kekurangan di tahun lalu. Anggap saja menulis ini adalah salah satunya. Di hari pertama puasa ternyata saya harus merasakan lagi hal yang sama seperti hari pertama puasa tahun lalu. Sakit kepala. Iya, sakit kepala. Tapi, syukurnya tahun ini tingkat sakit kepalanya tidak seperti tahun lalu. Tahun ini, sakit kepalanya masih bisalah untuk saya atasi. Kalau tahun lalu, bergerak sedikit saja kepala sudah kayak mau pecah.

Menurut ke sok tahuan saya, bisa jadi ini karena efek tidak ngopi pagi. Di hari-hari biasanya, setiap hari minimal di jam setengah 10 pagi pasti ngopi. Dan, karena lagi menjalankan ibadah puasa, otomatis tidak bisa ngopi pagi, yang Insya Allah ini akan selama sebulan lamanya. Mau tidak mau ngopinya harus pindah jam tayang dulu jadi setelah buka puasa.

Semoga besok sudah terbiasa. Jadi, tidak perlu lagi ada acara sakit kepala. Dan, niat ingin ke Pasar Ramadan bisa terealisasi. Aamiin!

Rabu, 07 April 2021

Kue Ulang Tahun buat Mama

"Aji! Kopi satu!", kemudian saya duduk di tempat biasanya di warung kopi depan kantor. Sambil tunggu kopi dibikin, buka FB di hape, eh iya, hari ini ulang tahunnya mama. Saya langsung menghubungi dua adik saya, minta tolong carikan kue. Di keluarga kami, merayakan ulang tahun bukan sesuatu yang rutin kami lakukan. Tapi, kali ini entah kenapa saya merasa ingin ada suasana yang berbeda. Walaupun yang membuatnya beda itu hanya sebuah kue ulang tahun tanpa ada acara khususnya. Kue ulang tahun yang dibeli dadakannya siap jam satu siang kata adik saya.


Saya dan dua adik saya memberikan kue ini ke mama. Sayangnya ponakan saya yang perempuan sedang tidur siang. Kalau dia belum tidur, dia pasti yang jadi paling heboh. Anaknya suka sekali dengan kue ulang tahun soalnya..hehe. Pulang makan siang di rumah kali ini terasa beda. Ada kue ulang tahun mama dan ada senyum manis dari mama dan papa. Selamat ulang tahun, ma. Sehat selalu. 

Minggu, 28 Februari 2021

Tulisan Random di Akhir Februari Dua Nol Dua Satu

Ini akan jadi tulisan yang random. Dibuat untuk memenuhi niatan saya yang ingin bisa tetap konsisten bikin postingan. Niatnya satu minggu satu post. Tapi, sampai hari ini, hari terakhir di bulan Februari saya baru menyempatkan diri bikin post. Bukan.. bukan karena tidak ada bahan. Bahan post selalu ada. Hanya dari saya sendiri yang selalu menunda. Dan, jeleknya lagi bahan-bahan post itu tidak saya simpan di sebuah catatan. Hanya tersimpan di kepala. Yang hasilnya, yah bisa ditebak lah. Jadinya hilang karena lupa.

Setelah saya coba review lagi. Ternyata banyak sekali hal yang hanya habis di konsep. Tidak ada eksekusinya. Pret memang nga Dit! Bikin konsep di kepala, tidak bikin catatannya, ditambah dengan kebiasaan menunda yang tidak hilang-hilang sampai sekarang, maka jadilah seperti ini. Bahan-bahannya hanya tersimpan di folder di komputer sampai dia berulang tahun. Bahkan ada yang sampai lebih dari satu kali berulang tahun. Jadinya, walaupun selesai dikerjakan, saya kehilangan momennya. Aaah. Entahlah. Mungkin ini juga karena niatan sama kemampuan tidak sebanding. Kemampuan mengeksekusinya dan kemampuan untuk memiliki alat-alat yang membantu proses eksekusinya.

Sampai di hari terakhir Februari ini syukurnya kebiasaan menunda itu sudah mulai berkurang sedikit demi sedikit. Walaupun kadang-kadang masih bergejolak. Eaaak bergejolak. Padahal sadar sekali kalau ketika tidak menunda, pekerjaan jadi selesai tepat waktu dan tidak kehilangan momen. Tapi, yah begitulah. Tetap saja. Yah semoga semakin berkurang lah makin ke sini.

Hmm.. entahlah ya. Apa yang saya dapat dari kekonsitenan ini..hahaha. Kepuasan pribadi? Yaa bisa jadi. Tapi, jujur saja harapan bisa mendapat lebih dari kepuasan itu tetap ada. Apa itu? Yaa seperti bisa hidup dari sini misalnya..hehe.

Di Maret nanti, semoga saja rencana untuk bikin video klip lagu Sempurna saya bisa selesai di bulan itu juga. Dan tidak mau munafik, ada ekspektasi terhadap video klip itu. Yaa semoga ya. Dan, saya harus menyelesaikan semua yang selama ini tertunda sedikit demi sedikit.

Okee, sekian tulisan random ini. Bulan depan harus lebih konsisten! Eh iya, kamu yang lagi buka blog ini, iklannya muncul tidak sih?

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...