Selasa, 26 Mei 2020

Hari Kedua Lebaran

Tahun ini lebarannya beda. Dan, hari saat saya menulis ini adalah hari kedua lebaran. Ada sesuatu yang saya syukuri yang tahun ini tidak terjadi. Tidak ada kumpul bersama keluarga dari Bapak setelah solat Ied. Satu hal yang tidak nyaman untuk saya lakukan. Entahlah, setiap saya datang dan coba ada di tengah-tengah mereka, selalu saja perasaan itu muncul. Merasa agak asing. Hmm... tidak. Bukan hanya agak, saya coret kata agak. Saya merasa asing. Saya juga tidak tahu alasan tepatnya apa. Tapi, bisa jadi ini karena dari pengalaman masa kecil. Dulu waktu masih anak-anak, saya tidak terbiasa bermain atau habiskan waktu dengan mereka, keluarga Bapak. Saya lebih sering menghabiskan waktu dan bermain dengan keluarga jauh yang saya juga bingung saya dengan mereka bagaimana silsilah tepatnya di dalam hubungan kekeluargaan. Seringnya saya menyebutnya sepupu, walaupun saya tahu hubungannya bukan sepupu. Yah biar tidak ribet saja. Nah, pengalaman waktu kecil  ini lah yang menurut saya yang akhirnya terbawa sampai saya dewasa.

Satu hal lagi yang bikin beda karena saya akhirnya bertemu seseorang yang saya suka dan syukurnya waktu mengizinkan saya untuk bisa dekat dengan dia. Hadirnya membuat tahun ini terasa berbeda. Ibarat rasa, berkat dia, terasa lebih manis ramadan dan lebaran di tahun ini. Ramadan tahun ini jadi lebih sering buka puasa bersama di luar berdua. Iya, berdua dengan dia. Dan, sebenarnya sudah rencanakan untuk berkunjung ke rumahnya lebaran ini. Ingin coba ketemu dan kenal sama bapak ibunya dan juga adik-adiknya. Tapi, akhirnya rencana itu dengan berat hati harus saya batalkan karena adanya himbauan untuk tidak bertamu dan menerima tamu. Yah inilah bentuk patuh saya terhadap himbauan pemerintah dan wujud saya melindungi dia.

Selama dua hari ini saya hanya di rumah saja Malam ini tadinya mau ke luar ke ATM, selesaikan urusan transfer dari rekening gaji ke rekening tabungan. Tapi, beberapa menit yang lalu hujan turun dan itu bikin saya kayanya harus melakukannya besok pagi saja. Biasanya kalau sudah begini, saya sekalian sepedaan selesaikan urusan ini. Tapi, liat nanti saja lah akan bagaimana besok jadinya.

Karena di luar hujan, dan urusan ke ATM harus tertunda, jadinya ingin melakukan beberapa hal yang sering saya sengaja tunda. Hanya saja saya bingung mau lakukan yang mana yang lebih dulu. Apakah update post di blog, atau bikin episode podcast yang nirfaedah kalau orang dengarkan, atau siapkan post instagram. Wah keliatan sibuk sekali ya. Padahal sibuknya hanya untuk kepuasan diri sendiri. Puas karena bisa penuhi target yang dibikin oleh saya sendiri untuk diri saya sendiri.

Jadi begini. Saya sebenarnya sudah bikin target ke diri sendiri harus rajin bikin post instagram, podcast, blog, dan berbagai macam kegiatan lainnya yang menurut saya kalau saya melakukannya, itu akan punya dampak positif ke diri saya. Dengan kasi target seperti itu, harapannya yaa biar bisa konsisten gitu lah. Tapi, kayanya saya tidak terlalu keras sama diri saya sendiri. Jadinya, yah begitulah. Sering tunduk pada kata nanti. Hmmm... harusnya saya lebih keras lagi sama diri sendiri. Tidak boleh seperti tahun-tahun sebelumnya. Nanti.. nanti... dan nanti. Sek! Abis ini mo coba untuk list kalo dari target yang saya bikin itu, saya utang berapa post. Dan, itu harus..HARUS dikejar dan dibaya lunas!

Btw, saya menulis ini sambil dengar musik lofi hip hop music di spotify yang akunnya tidak premium. Jadi setiap beberapa menit akan terputar iklan. Entahlah, merasa nyaman saja dengar musik seperti ini. Apalagi di luar sedang hujan. Jadi makin pas didengarin sambil menulis. Selain musik ini, di depan saya juga ada  tivi yang lagi tampilkan NCIS S17. Tapi, suaranya di-mute. Yak, baru saja iklan di spotify terputar. Suara yang sudah sangat familiar oleh saya. Suara dari mba-mba iklan spotify.

Pernah baca satu artikel di internet, katanya situasi yang diakibatkan oleh Corona akan membuat pekerjaan-pekerjaan yang umum, misalnya kerja kantoran, itu bisa terancam akan tidak dibutuhkan dan mungkin bisa hilang. Dan, pekerjaan seperti blogger, youtuber, editor video, tenaga medis, dan.... ah saya lupa apa yang lainnya.haha. Itu jadi lebih menjanjikan kedepannya. Karena alasan itu juga saya harus lebih konsisten melakukan target saya sendiri. Mungkin dengan begitu, bisa mengasah skill saya yang ecek-ecek jadi lebih tajam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...