Sabtu, 02 Agustus 2014

Ramadhan dan Malam Takbiran

Karena masih dalam suasana lebaran, jadi sebelumnya saya mau mohon maaf dulu. Mohon maaf lahir batin atas semua salah dan kekurangan yang pernah saya lakukan. Mungkin saja pernah ada kalimat di dalam postingan-postingan saya yang secara tidak langsung membuat kamu yang membacanya merasa tersinggung. Dan, juga mohon maaf karena satu bulan sebelumnya blog ini tidak punya postingan sama sekali.

Saya merasa bersyukur karena masih bisa merasakan Ramadhan tahun ini. Dan, semoga saya masih bisa dipertemukan dengan Ramadhan yang berikutnya. Aamiin!

Setiap tahun, Ramadhan yang saya rasakan tidak pernah sama. Selalu saja ada yang berbeda, begitupun tahun ini. Jika di tahun kemarin saya jadi mas-mas operator di warnet, sekarang saya jadi mas-mas admin di salah satu perusahaan milik Pak Jusuf Kalla. Dan, karena hal ini saya jadi bisa merasakan bagaimana rasanya buka puasa bersama di kantor. Dulunya, hanya bisa dengar dari teman yang udah kerja lebih dulu.

Di Ramadhan tahun ini juga saya harus kehilangan kucing saya, Mimi. Malam itu dia mendadak jadi pendiam. Hanya tidur-tiduran terus di sudut ruangan. Padahal biasanya dia sibuk lari-larian ke sana ke mari, ngejar cicak-cicak yang berkeliaran di dinding. Besoknya, sekitar jam 10 pagi, tiba-tiba dia kejang-kejang seperti ayam yang baru saja disembelih sambil teriak-teriak. Dan, tidak lama kemudian, dia mati. Sebelum dia mati, saya sempat nanya ke teman. Penyebabnya (bisa jadi) karena Mimi sempat mengalami pemerkosaan. Tapi, belum sempat jalankan solusi yang dikasi, Mimi udah mati. :'(

Ramadhan tahun ini punya kesan tersendiri karena bertepatan dengan dua momen penting yang jarang sekali bisa didapatkan, pemilihan presiden dan juga piala dunia. Yang satu lima tahun sekali, satunya lagi empat tahun sekali. Karena momen piala dunia, saya jadi sering tidur telat. Jadi sering terlambat datang ke kantor. Dan, karena pemilihan presiden, jari saya jadi punya bekas tinta yang awet selama seminggu. Saya celupin tiga jari saya ke botol tintanya. Jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk.

Ini adalah keceriaan di buka puasa bersama yang sempat saya dan teman saya abadikan.





Malam takbiran di tahun ini juga berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini, saya tidak sempat melakukan hal yang saya lakukan di tahun sebelumnya, mengabadikan momen malam takbiran ke dalam foto-foto. Tahun ini hanya dihabiskan di rumah saja. Sempat sih keluar, tapi itu cuma nemenin teman saya beli baju baru.

Ini dokumentasi malam takbiran yang bisa saya bagi buat kamu. Tapi, maaf, karena cuma bisa bagi dokumentasi malam takbiran di tahun kemarin aja. :))




Besoknya, untuk pertama kalinya bisa foto bareng sama kedua adik, juga papa dan mama saya. Selamat Idul Fitri!


5 komentar:

  1. Minal aidin wal faizin ya Adit ;)
    gue ngiri foto barengnya tuh, sampek sekarang gue sekeluarga gak punya foto bareng. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama-sama.
      Idul Adha nanti mesti disempatin. :)

      Hapus
  2. Ass. Mas, ini blognya berdebu deh.. Mau sekalian saya bersihin?

    BalasHapus
  3. Idhul adha memang lebih dapettt kalo sambil ngumpul bareng keluargaa T.T update lagi dong ;3

    BalasHapus
  4. Mana nih foto opor ayam sama ketupatnya? Bukan lebaran sesungguhnya kalau begini mah wkwk

    BalasHapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...