Rabu, 17 Februari 2016

Sakit

Sambil menatap layar komputer saya coba untuk menyentuh tuts keyboard. Coba menyusun kata demi kata. Padahal sekarang saya sedang tidak punya sesuatu untuk saya posting. Dan, akan menjadi sesuatu yang membosankan rasanya jika setiap posting hanya berisi janji untuk rajin posting. Terkesan seperti menyepelekan janji jadinya.

Sebenarnya, dari malam minggu kemarin mau bikin postingan. Tapi, terlanjur sakit duluan. Untuk tahu penyebab sakit, sepertinya mama lebih jago dari dokter. Soalnya waktu saya ke dokter, dokter tidak bilang apa-apa soal sakit saya karena apa. Tapi, mama dengan lancarnya bilang sakit saya itu karena keseringan begadang, kurang istirahat, dan suka tidak pake jaket kalau keluar malam. Teman saya juga jago. Buktinya, dia juga nambahin kalau sakit saya sebab keseringan tidur pake kipas angin. Hmm..iya semuanya benar sih.

Oke deh, ngomongin selama sakit saja kalau begitu.

Selama sakit dengan sangat terpaksa ada beberapa hal yang harus tertunda. Selain niat bikin postingan, salah satunya adalah project saya dan teman-teman. Kita mau buat blog cita rasa website. Blog karena kita pakenya blogger dan belum pake domain sendiri. Website karena yang akan mengelola blog ini lebih dari satu orang. Rencananya, kita mengenalkan project ini sebelum tanggal 14 Februari. Selain karena saya sakit, penyebab ini tertunda juga karena teman-teman kebayakan belum punya bahan post-nya.

Selama sakit jadi merasakan bagaimana rasanya tidak mandi selama 3 hari. Jadi bisa tahu aroma tubuh saya yang tanpa bantuan deodoran dan parfum seperti apa. Setiap bangun dan sesaat sebelum tidur, selalu menyempatkan untuk menghirup dalam-dalam daerah di sekitar bawah leher. Dan, ternyata aromanya tetap wangi. Paling ya.. agak asam dikit lah di sekitar daerah ketek.

Selama sakit jadi punya kesempatan untuk menyelesaikan hutang nonton film. Mayan, ada dua film yang sempat di-copy dari laptop teman sebelum sakit. Satu film yang sekali nonton selesai. Dan, satunya lagi film berseri. Dua-duanya seru. Temanya juga hampir sama. Bertema konspirasi. Sorry, saya tidak mau menyebutkan judul kedua film itu.

Selama sakit, tingkat sensitif sebagai jomblo diuji. Bukan karena ingin ada yang jenguk, terus suapin bubur, bikinin teh hangat, jagain saya seharian sampai tertidur di samping saya, bukaan..bukan itu. Karena memang saya tidak suka dijenguk kalau sakit. Risih saja harus berdekatan dan ngobrol dengan orang lain karena wangi yang hanya bisa dimengerti oleh hidung sendiri. Tapi, karena setiap teman yang datang, yang awalnya hanya datang main saja ke rumah, dan akhirnya jadi sekalian jenguk, selalu mengeluarkan kalimat keramat ini >>> Makanya, punya pacar biar ada yang urusin. Kadang kata 'pacar' di kalimat itu diubah menjadi 'istri'.

Selama sakit, sayangnya tidak bisa menikmati buku. Sudah coba beberapa kali untuk baca sebelum tidur. Tapi, tetap saja tidak bisa.

Selama sakit, dengan penuh kesadaran jadi bikin tumpukan kerjaan di kantor yang harus saya selesaikan.

Selama sakit, saya tidak sehat.

Oke segitu saja ngomongin selama sakit. Sekarang, udah enakan. Tapi, saya harus tetap lanjut minum obat dari dokter sampai obat itu habis. Ada yang warnanya putih, coklat, hijau muda, dan ada juga yang agak kuning. Semuanya, dengan aroma yang berbeda. Aroma seperti susu coklat sempat tercium di antara 5 tipe obat itu. Dan, yang paling penting, sekarang saya bisa kentut lagi tanpa khawatir ada kuahnya. xD


Pesan moral: Sakit, acara keluarga, dan datang ke nikahan itu sama. Sama-sama ujian buat jomblo.

4 komentar:

  1. Makanya jangan kelamaan jomblo hahaha

    BalasHapus
  2. Haduh... yang gara2 sakit sampai tiga hari ngga mandi. Bauuu...

    Jaga kesehatan Kak biar nggak sampai sakit kayak gitu.

    Oh ya, jika berkenan, main-main ke blogku ya Kak.
    Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap!

      Pasti berkenan ko. Terima kasih sudah mampir ya.

      Hapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...