Jumat, 01 November 2013

A Bell


Bukan.., bukan tentang sebuah bel.
Ini tentang seseorang.
Sepasang mata, sebuah senyum, menjadi awal.
Awal yang menjadi kunci,
Untuk sebuah hati yang setahun lebih tertutup rapat.

Biasanya hanya akan membuat sebuah pertemuan berlalu begitu saja.
Bersama waktu, tanpa ada rasa yang mengendap.
Tapi...,
Sepasang mata, sebuah senyum, menjadi awal.
Entah kenapa semua jadi sangat berharga, tak ingin berlalu begitu saja.

"Ting... ting..."
Awalku ingin mengenal lebih jauh sepasang mata itu.
Awalku ingin tau sesuatu yang tersembunyi rapi di balik senyum itu.

Dalam segala kelebihan yang kamu miliki,
Dalam segala hal yang membuatku tertarik, ketika menurutmu kamu sedang berantakan,
Dalam segala kekurangan yang belum ku tau dan ingin ku kenal,
Dalam segala hal yang mungkin nanti akan membuatku ilfill, tapi ku yakin membuatmu akan makin terlihat sempurna di mataku,
Ku katakan,
Aku jatuh cinta.
Bukan.., bukan pada pandangan pertama.
Aku pun juga akan bingung menjawab kapan cinta ini tiba-tiba datang.

Would you be my bell?
Mengizinkanku menuntun jari-jarimu.
Membuka awal lembaran ini, juga lembaran-lembaran berikutnya, bersama.
Dalam kesederhanaan, sesederhana rasa ini muncul di sini, di hati.

4 komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...