Minggu, 04 Mei 2014

Futsal - [CMM 3 Mei 2014]

Malam ini malam Minggu. Harus ada yang berbeda malam ini, pikir Tio. Dia tidak ingin melewati malam ini hanya dengan duduk manis menikmati segelas kopi sachet yang telah diseduh di sebuah gelas bening kecil, terpaku menatap layar PC miliknya. Entah itu untuk menonton sebuah film yang telah beberapa kali diputarnya atau hanya sekedar membaca setiap twitt dari akun sejumlah orang yang di-follow-nya, membuat timeline di akun pribadinya terus bergerak. Malam ini harus berbeda.

Udat, teman Tio sedang asik memainkan tombol di analog stick sambil menatap layar PC milik Tio. Sesekali terdengar teriakan Udat jika tim yang dimainkannya mencetak gol. Begitu pula sebaliknya, akan terdengar teriakan yang lebih keras jika timnya gagal mencetak gol. Ini sudah berlangsung dari tadi sore. Waktu seakan tidak terasa pergerakannya jika kita sudah menemukan feel yang pas ketika bermain game, terutama game bola.

Cowok memang berbeda dengan cewek. Tidak hanya sifat dan gaya berpakaiannya, gaya curhatnya pun juga begitu. Sambil fokus memainkan tim masing-masing di game, dua orang cowok bisa saling curhat. Dan, itu tanpa saling berhadapan. Butuh skill khusus jika seorang cewek ingin melakukan hal itu.

Sesekali terdengar teriakan dari dua orang cowok yang sedang serius menatap layar PC, Tio dan Udat. Secara bergantian, bahkan kadang bersamaan terdengar teriakan dari dua orang itu. Dan, game yang sedang mereka mainkan, juga teriakan itu hanya sekedar pelengkap obrolan di antara mereka tentang pimpinan mereka masing-masing di kantor. Setelah memainkan dua pertandingan, dan setelah mendapatkan tawaran dari Udat, akhirnya Tio memutuskan ikut dengan Udat, pindah ke tempat memainkan bola secara nyata. Lapangan futsal.

Sumber Gambar

Malam ini adalah jadwal main futsal kantor tempat Udat bekerja. Tio ingin ikut bermain. Tapi, dia tidak memiliki sepatu khusus bermain futsal. Akhirnya, dia memutuskan untuk menonton saja sambil coba meraba atmosfir dari lapangan futsal. Menjadikan itu semacam intro untuknya jika suatu saat nanti dia akan benar-benar ikut bermain. Walaupun, Tio hanya bisa duduk di deretan cewek yang sedang menunggu pacar-pacar mereka yang sedang asik mengejar sebuah benda bundar berwarna kuning yang ditendang oleh beberapa orang secara bergantian, tapi dia bersyukur, karena keinginannya agar malam minggunya berbeda, akhirnya terwujud.

Tio terlihat sangat menikmati kegiatan menontonnya. Sesekali, dia terlihat tertawa jika ada pemain yang salah menendang kemudian terjatuh. Tio melihat jam tangannya. Ternyata, sejam telah berlalu tanpa terasa olehnya. Jam 08.00 tepat. Dan, itu adalah waktu yang dia jadwalkan untuk dirinya sendiri siaran di radio streaming pribadinya. Dia pun segera pamit ke temannya yang saat itu sedang menepi ke pinggir lapangan, mencoba beristirahat sejenak, mengumpulkan oksigen yang bertebaran di sekitar lapangan itu.

Sambil memacu BeHa, motor miliknya, terbesit keinginannya untuk membeli "seperangkat alat futsal". Kegiatan masa kecilnya secara perlahan mendorongnya. Dia ingin merasakan lagi mengejar dan menendang bola secara nyata. Dua hal yang sering dia lakukan di setiap sore ketika masih SD. Jika bertemu lagi dengan lapangan futsal itu, Tio tidak akan menonton lagi, tapi akan menjadi yang ditonton. Walaupun, mungkin saat dia bermain nanti, belum ada seorang bidadari manis yang sedang asik menonton dan menunggunya bermain futsal.

4 komentar:

  1. Ciyee blog ada iklannya nih yeee, gimana cara daftarnya tuh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentarnya gak nyambung ama post-nya. -_-
      Buka linknya Bang Alit aja, Wang. Nih http://www.shitlicious.com/2013/01/ayo-ngeblog-ayo-gajian.html

      Hapus
  2. ciyeeh.. blog mahal nih ada iklannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haduuh nambah lagi komen gak nyambung dengan konten. -_-

      Hapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...