Malam ini malam minggu. Cuacanya cerah walaupun hujan lebat sempat menyapa tadi sore. Tio masih berbaring di depan komputer dengan mata yang terpejam. Ia tidak tidur. Dia hanya sedang sibuk dengan pikirannya sendiri. Entah apa yang dipikirkannya. Bukan tentang seseorang, bukan tentang dirinya, atau bahkan bukan tentang pekerjaan kantor yang belum ia selesaikan. Ia sendiri pun bingung dengan hal yang membuatnya bisa terlihat seperti orang sedang tidur sejak dari matahari mendekati waktu istirahatnya.
Keempat anak kucing miliknya sedang berkejar-kejaran. Kadang, sampai ada yang melewati dirinya. Menginjak perut Tio, seolah ia adalah barang tak bernyawa yang sedang tergeletak di atas karpet bemotif kembang berwarna merah hitam. Setelah menarik napas kemudian menghembuskannya pelan, ia pun mengambil posisi duduk. Dan, seperti di malam minggu-malam minggu sebelumnya, ia sepertinya akan kembali "berkencan" dengan komputernya.
Ia baru ingat, malam ini ia janji akan membagi lagu yang baru saja selesai ia rekam di home studio milik temannya ke teman-teman yang belum pernah ia temui langsung di dunia nyata. Segera ia meng-upload lagu miliknya. Ia hanya punya waktu sekitar 10 menit lagi dari waktu yang ia janjikan. Tio ingin selalu berusaha untuk menepati janjinya.
Ia gagal untuk bisa tepat waktu. Ia terlambat 8 menit dari waktu ia janjikan saat lagu miliknya sudah siap untuk dibagikan. Ia kemudian segera mengambil handphone-nya, menyentuh layarnya, mengarahkan jari telunjuknya ke salah satu aplikasi chat yang ada di situ. Tanpa menunggu waktu lama, ia langsung masuk membagikan link lagu miliknya di obrolan grup.
Tio memang belum seorang profesional dalam membuat lagu. Ia tidak pernah mengikuti kursus bermusik atau bahkan sekolah di sekolah khusus musik. Semua ia lakukan secara autodidak. Dan, soal membagi hasil lagu bikinannya ke orang lain, bukankah lagu itu sebuah karya, dan sebuah karya mestinya bisa dinikmati oleh semua orang kan? Ini yang menjadi tujuan Tio selalu ingin membagi lagunya. Ia selalu berharap orang-orang bisa merasa nyaman ketika menikmatinya.
Janji Tio sudah ditepati malam ini, meskipun terlambat 8 menit. Sesaat, ada senyum kepuasan terlukis di wajahnya. Cukup banyak respon positif yang ia terima terhadap lagunya. Ia juga merasa senang karena ternyata penulis yang novelnya ia menangkan lewat Give Away yang Tio ikuti di blognya, juga menyukai lagunya itu. Tapi, setiap positif memang perlu ada negatif agar tercipta keseimbangan. Ada beberapa komentar negatif yang juga ia terima dari beberapa orang. Ia sangat bersyukur dengan adanya komentar negatif itu. Ia memerlukannya untuk bisa menghasilkan karya yang lebih baik lagi.
Malam ini cerah. Ia seperti ingin terus-terusan tersenyum. Susana hatinya sudah bagus sekarang. Bisa jadi ini karena kepuasan yang ia terima tadi. Ia segera mengambil kunci motornya yang dari tadi tergeletak di samping layar komputernya. Ia ingin mengajak Beha berkeliling. Semua ini harus dirayakan, pikir Tio. Ia ingin merayakannya dengan teman baiknya, motor Beat Hitam miliknya.
wihh bang. pengalaman sendiri dibuat kayak cerita gitu ya. keren bang. lagu ciptaan lo juga keren
BalasHapusAh, bisa aja lo Man..hehe.
BalasHapusMakasih ya. :)