Minggu, 10 Januari 2016

Ba-blog ulang

Jadi kapan malam itu kita lagi dudu-dudu deng sahib-sahib. Lagi sementara katawa karna lagi menonton stand up comedy-nya Mongol di yutub, eh tiba-tiba sahib satu babilang, "nga pe isi postingan cuma yang judul "Kue Putu" ini, mana lagi postingan laeng? Blogger kok!". Sahib satu langsung basambung, "iyo, buang kasana itu Thank God Im Blogger kalo so te ba posting-posting lagi". Waktu itu, cuma bisa katawa katawa kacili. Padahal, hati tasontong.

Minggu, 25 Oktober 2015

Kamu

Akankah?

Kata, kalimat, dan tanya menyatu di dalamnya

Jawabnya ada padamu

Kata, kalimat, dan tanya menyatu dalam sederhana

Sederhana bertemu

Sederhana tertawa

Sederhana mengenal

kamu


Selasa, 14 Juli 2015

ENTAHLAH

Terdiam di depan layar komputer
Menggerakkan jari-jari di tuts keyboard
Lewat ujung jari-jari itu terciptalah kata 
Kata yang kemudian menjadi sederetan kalimat
Bentuk nyata dari semua abstrak yang ada di dalam kepala
Sebuah postingan lahir
Lalu, postingan yang lahir itu nantinya akan tersingkir perlahan
Saat sesuatu yang menarik datang dan melahirkan sebuah postingan baru
Abadi namun bukan berarti tak bisa digantikan

Sabtu, 02 Agustus 2014

Ramadhan dan Malam Takbiran

Karena masih dalam suasana lebaran, jadi sebelumnya saya mau mohon maaf dulu. Mohon maaf lahir batin atas semua salah dan kekurangan yang pernah saya lakukan. Mungkin saja pernah ada kalimat di dalam postingan-postingan saya yang secara tidak langsung membuat kamu yang membacanya merasa tersinggung. Dan, juga mohon maaf karena satu bulan sebelumnya blog ini tidak punya postingan sama sekali.

Saya merasa bersyukur karena masih bisa merasakan Ramadhan tahun ini. Dan, semoga saya masih bisa dipertemukan dengan Ramadhan yang berikutnya. Aamiin!

Rabu, 18 Juni 2014

Kue Putu, Si Kue Hijau Kecil

Pekerjaan saya sudah selesai, dan saya bisa pulang cepat dari kantor. Masih pukul lima sore, dan langit tampak mendung. Saya putuskan untuk tidak langsung pulang ke rumah. Tapi, mampir dulu ke rumah teman saya. Rumah yang didesain menjadi ruko.
Ketika hampir sampai, hujan rintik pun turun dengan manisnya. Dan, saat sampai di rumahnya, ternyata ada penjual kue putu sedang parkir di depan toko miliknya. Mas penjual kue putu sedang sibuk melayani pembelinya. Salah satunya, anak teman saya.

Mungkin, teman-teman di luar Poso memanggil semua Bapak yang jualan dengan sebutan Bang. Tapi, kalo kami di Poso, semua Bapak yang jualan, kami memanggilnya dengan sebutan "Mas".


LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...