Malam ini malam Minggu. Mata Tio sedang terpejam. Tidak, ia tidak sedang tidur. Suara temannya yang sedang asik bercerita tentang pertandingan antara Spanyol dengan Belanda di Piala Dunia bisa Tio dengar dengan jelas. Setiap kata dari temannya dapat Tio cerna dengan sempurna. Ia bukannya sedang malas mendengarkan temannya, tapi ia hanya sedang mengekspresikan dirinya yang sedang menyeruput pelan White Coffee di gelas berwarna coklat yang terdapat sisa patahan gagangnya.
Saat matahari akan menyelesaikan tugasnya, sampai si bulat putih muncul dan bersemangat bersinar dengan cahayanya, seakan mencoba melawan hitamnya langit malam, Tio berada di kos temannya. Tidak akan ada BBM dari seseorang yang akan memintanya menjemput lalu kemudian mengantarkannya ke suatu tempat, atau telepon dari seseorang yang akan mengajaknya menukar malam ini dengan beberapa liter bensin yang habis menguap di setiap jalan yang mereka lewati. Iya, tidak akan ada. Mungkin, ini keuntungan dari kesendirian. Tapi, bisa jadi hal yang dirindukan saat hari-hari terasa seperti memiliki satu warna saja.
Sumber Gambar |