Minggu, 25 Oktober 2015

Kamu

Akankah?

Kata, kalimat, dan tanya menyatu di dalamnya

Jawabnya ada padamu

Kata, kalimat, dan tanya menyatu dalam sederhana

Sederhana bertemu

Sederhana tertawa

Sederhana mengenal

kamu


Selasa, 14 Juli 2015

ENTAHLAH

Terdiam di depan layar komputer
Menggerakkan jari-jari di tuts keyboard
Lewat ujung jari-jari itu terciptalah kata 
Kata yang kemudian menjadi sederetan kalimat
Bentuk nyata dari semua abstrak yang ada di dalam kepala
Sebuah postingan lahir
Lalu, postingan yang lahir itu nantinya akan tersingkir perlahan
Saat sesuatu yang menarik datang dan melahirkan sebuah postingan baru
Abadi namun bukan berarti tak bisa digantikan

Sabtu, 02 Agustus 2014

Ramadhan dan Malam Takbiran

Karena masih dalam suasana lebaran, jadi sebelumnya saya mau mohon maaf dulu. Mohon maaf lahir batin atas semua salah dan kekurangan yang pernah saya lakukan. Mungkin saja pernah ada kalimat di dalam postingan-postingan saya yang secara tidak langsung membuat kamu yang membacanya merasa tersinggung. Dan, juga mohon maaf karena satu bulan sebelumnya blog ini tidak punya postingan sama sekali.

Saya merasa bersyukur karena masih bisa merasakan Ramadhan tahun ini. Dan, semoga saya masih bisa dipertemukan dengan Ramadhan yang berikutnya. Aamiin!

Rabu, 18 Juni 2014

Kue Putu, Si Kue Hijau Kecil

Pekerjaan saya sudah selesai, dan saya bisa pulang cepat dari kantor. Masih pukul lima sore, dan langit tampak mendung. Saya putuskan untuk tidak langsung pulang ke rumah. Tapi, mampir dulu ke rumah teman saya. Rumah yang didesain menjadi ruko.
Ketika hampir sampai, hujan rintik pun turun dengan manisnya. Dan, saat sampai di rumahnya, ternyata ada penjual kue putu sedang parkir di depan toko miliknya. Mas penjual kue putu sedang sibuk melayani pembelinya. Salah satunya, anak teman saya.

Mungkin, teman-teman di luar Poso memanggil semua Bapak yang jualan dengan sebutan Bang. Tapi, kalo kami di Poso, semua Bapak yang jualan, kami memanggilnya dengan sebutan "Mas".


Senin, 16 Juni 2014

Sebongkah Kesepian

Malam ini malam Minggu. Mata Tio sedang terpejam. Tidak, ia tidak sedang tidur. Suara temannya yang sedang asik bercerita tentang pertandingan antara Spanyol dengan Belanda di Piala Dunia bisa Tio dengar dengan jelas. Setiap kata dari temannya dapat Tio cerna dengan sempurna. Ia bukannya sedang malas mendengarkan temannya, tapi ia hanya sedang mengekspresikan dirinya yang sedang menyeruput pelan White Coffee di gelas berwarna coklat yang terdapat sisa patahan gagangnya.

Saat matahari akan menyelesaikan tugasnya, sampai si bulat putih muncul dan bersemangat bersinar dengan cahayanya, seakan mencoba melawan hitamnya langit malam, Tio berada di kos temannya. Tidak akan ada BBM dari seseorang yang akan memintanya menjemput lalu kemudian mengantarkannya ke suatu tempat, atau telepon dari seseorang yang akan mengajaknya menukar malam ini dengan beberapa liter bensin yang habis menguap di setiap jalan yang mereka lewati. Iya, tidak akan ada. Mungkin, ini keuntungan dari kesendirian. Tapi, bisa jadi hal yang dirindukan saat hari-hari terasa seperti memiliki satu warna saja.

Sumber Gambar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...