Senin, 20 Mei 2013

Di antara Rintik dan Listrik yang Padam

Kalo kamu baca label postingan kali ini, gue tau apa yang ada di pikiran kamu. Iya, gue memang terinspirasi dari Malam Minggu Miko yang dibikin sama Raditya Dika. Gue tidak menontonnya rutin setiap malam minggu di TV Kompas. Tapi, gue rutin liat di youtube setiap hari Senin. Gue kemudian download semua serinya terus gue nonton rame-rame di tempat keramat gue (sebenarnya tempat gue naro komputer gue, tempatnya semacam ruangan yang tidak pake pembatas di rumah gue)  yang gue sebut Ponyo Camp. Dua malam minggu gue lewatin dengan nonton serial ini bareng teman-teman gue.

Sekarang Malam Minggu Miko udah gak ada lagi. Dan gue pernah liat di timeline gue kalo Raditya Dika gak akan buat lagi lanjutannya. Saat baca itu, gue langsung mikir, malam minggu-malam minggu gue nanti gimana? Harus kulewati dengan apa nanti malam itu disaat gue udah gak punya seseorang lagi untuk menemani?

Gue akhirnya punya ide untuk ceritain malam minggu gue sendiri. Dan ini cerita pertama gue di cerita malam minggu gue.

Kamis, 16 Mei 2013

Jhon Sang Keironisan

Hari ini gue ketemu temen seangkatan gue di kuliahan, namanya Jhon, nama lengkapnya Jhon Baron Losi. Baca ada 'Baron' di namanya, kamu bisa jadi langsung ngebayangin Jhon ini orangnya tinggi besar dengan roti isi enam garis yang nempel di perutnya plus suaranya yang berat kalo lagi bilang "Hi girl!", karena gue juga gitu waktu pertama kali dengar namanya disebutin di absen. Dan begitu gue liat yang angkat tangan kaya gimana, ternyata Jhon itu gak sesangar namanya. Orangnya punya badan yang biasa aja, muka yang biasa aja, rambut yang biasa aja, dan karena dia lebih tinggi dari gue, gue jadi merasa dia punya keluarbiasaan di tinggi badannya. Setelah cukup lama kenal, gue juga akhirnya tau kalo Jhon ini adalah anak yang super terlalu sangat sopan. Dan berkat terlalu sangat sopannya, sampe pernah bikin otak yang di kepala Miss Ika, salah satu dosen kita, berbuih dan keluarin suara dari hidungnya seperti bunyi teko yang bunyi pas air mendidih.

Senin, 13 Mei 2013

Daftar Mantan

Awalnya cuma bisa liatin temen punya, terus jadi pengen punya, dan akhirnya bisa punya. Dan waktu yang gue butuhin buat pindah dari 3 tahap ini gak sedekat tanda koma sama spasi yang jadi jarak pemisah dari tahap satu ke tahap berikutnya. Gue bahkan butuh waktu sampai bertahun-tahun dan kesabaran yang bener-bener extra buat jalaninnya. Dan bohong banget kalo rasa iri itu gak pernah muncul di gue. Ya, iri itu selalu ada tiap liat temen-temen udah pada punya. Tapi, gue selalu punya cara buat ngelawannya. Dengan melihat diri gue di depan cermin. Di depan cermin itu gue akan liatin diri gue sampe berjam-jam, liat lebih dalam dan lebih dalam lagi, lalu berkata pada diri sendiri, "Dit! Sabar! Nga pasti punya juga!" (Lo pasti punya juga ko!).

Selasa, 23 April 2013

Merah (Hitam) Putih di Temporasi 2

Sebelum gue lupa dan momen ini akhirnya berlalu begitu saja, gue coba memunguti satu persatu serpihan momen ini kemudian gue satuin kemudian gue pun mulai ngetik. Tik..tik..tik bunyi jari gue di tuts kibor.
 
Ini tentang gue, Andika-adik gue, Apeng dan Anggi-dua sohib gue yang coba ikuti lomba yang dibikin majalah TEMPO. Nama lombanya, TEMPORASI 2. Kenapa ada '2'? Karena ini adalah semacam season lanjutan dari kegiatan dengan nama yang sama. Untuk kamu yang penasaran, kamu bisa cek di sini.

Selasa, 09 April 2013

Selamat Ulang Tahun Mama

Ulang Tahun Mamaku itu sebenarnya tanggal 7 April di hari Minggu kemarin. Kami anak-anaknya (gue, Rati, dan Andika) ingin banget bisa merayakannya. Misalnya, dengan pergi rekreasi ke pantai, atau hanya sekedar ngumpul di P2 (baca: Pe Dua) atau Pantai Penghibur sambil karaokean. Tapi, kami sadar, kami belum mampu untuk mengajak Mama. Jadinya, hari Minggu kemarin hanya berlalu seperti hari biasanya. Like there is nothing special, dari si bulat kuning muncul sampai dia gantian shift dengan si bulat putih. Gue, sebagai anaknya merasa malu karena belum bisa kasi apa-apa ke mama gue. Memang beliau nggak pernah ungkapin sesuatu yang beliau mau lewat kata yang keluar dari mulutnya, tapi gue yakin banget, if 'something' is hiding in her heart. Dan dengan segenap kemampuan gue sebagai anak, gue coba bikin puisi buat mama gue sebagai hadiah buat beliau ( maaf baru bisa kasi ini :( ) :

 

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...